Mustika Macan masuk kelompok
batu akik atau agate. Konon permata batu macan adalah
mustika asli Indonesia yang lebih tepatnya datang dari daerah Jawa Timur seputar
Lumajang serta Jember. Bentuk fisiknya batu ini keluarkan warna seperti bulu macan.
Tingginya nilai ekonomis batu ini lantaran aspek kelangkaannya. Mustika ini jadi incaran serta buruan beberapa kolektor serta penghobi batu mulia, terlebih yang memiliki ukuran besar serta bulu yang gondrong. Mustika Macan ini dipercaya mempunyai kemampuan gaib atau tuah untuk kewibawaan, kekebalan, serta kesehatan.
Menurut spiritualis Mustika Macan ini mempunyai manfaat yang sama denga taring macan yakni untuk kewibawaan. Permata ini bisa dipakai juga sebagai gertak, kewibaan, kekebalan. Ada pula yang meyakini apabila ada orang yang mau punya niat jahat, kekuatanya bakal luntur sama dengan ciutnya nyali manusia lihat macan.
Segi lain Mustika Macan ini diakui mambu memberi keseimbangan fisik atau emosional yang tambah baik. Untuk kesehatan, mustika ini sifatnya dingin serta menyejukkan serta dipakai untuk menangani permasalahan hati, perut, usus besar, ginjal, limpa dan bisa pula untuk melindungi kandungan gula darah. Tersebut penyebab batu ini bermanfaat untuk menolong sakit kepala, pusing serta masalah keseimbangan.
Seluruhnya type batu yang warnanya gelap terlebih yang hitam hitam kelam terkait dengan unsur bumi. Berarti batu ini jadi fasilitas pengantar daya untuk dilanjutkan ke bumi. Ciri lain dari mustika bulu macan ini yaitu walau di dalam batu, tetapi fenomena bulu macan itu tampak seperti bergerak waktu digoyangkan. Hal tersebut yang bikin batu ini jadi sangatlah langka serta mahal.
baca juga: BATU MUSTIKA MANI GAJAH, SARANA PENGASIHAN ALAMI YANG TERSEMBUNYI
Legenda Mustika Macan
Prabu Siliwangi atau Pangeran Pemanah Rasa adalah pewaris trah kerajaan Gajah di tanah Pasundan. Pada saat muda Prabu Siliwangi adalah sosok yang suka sekali lakukan tirakat serta berkelana dari satu tempat ke tempat yang lain. Mula bersuanya Prabu Siliwangi dengan sosok gaib harimau/macan putih, yakni ketika beliau mencari air untuk minum. Sampai tibalah Prabu Siliwangi di Curug Sawer lokasi Majalengka.
Kehadiran Sang Prabu di Curugtersebut nyatanya memperoleh sambutan kurang baik dari sekumpulan macan putih gaib penguasa tempat itu.
Diantara himpunan macan putih yang menghadang Prabu Siliwangi, ada seekor macan putih terbesar ukuran badannya. Macan putih inilah sebagai pemimpin sekumpulan macan gaib itu. Pada Raja macan putih serta Prabu Siliwangi juga berlangsung pertempuran. Sampai nyaris satu hari lamanya, berbekal pengetahuan kanuragan yang dipunyainya pertarungan itu juga pada akhirnya dimenangkan Prabu Siliwangi.
Mulai sejak waktu itu, Raja Macan Putih serta Semua punggawa kerajaan Macan Putih menyebutkan diri juga sebagai hamba/abdi setia Prabu Siliwangi. Lokasi yang didiami macan putih itu juga jadi sisi dari lokasi kekuasaan kerajaan Gajah. Bergabungnya kerajaan macan putih, lalu kerajaan Gajah bertukar nama “Pakuan Pajajaran” yang bermakna menyatunya (kesejajaran) kerajaan macan putih dengan kerajaan Gajah.
Bahkan juga ketika kerajaan Gajah memperoleh serangan dari Kerajaan Mongol. Abdi Prabu Siliwangi yang datang dari kelompok macan putih gaib, bahu-membahu menolong kerajaan Gajah mengusir pasukan Mongol dari bumi kerajaan Gajah. Dari mulai waktu tersebut, Raja Macan Putih diangkat Prabu Siliwangi juga sebagai panglima perang yang datang dari dimensi kerajaan gaib.
Saat Prabu Siliwangi akan moksa (melenyapkan raga dari duniawi), atas pertolongan Panglima perangnya serta punggawa macan putih yang mempunyai pengetahuan kadigdayaan tingkat tinggi. Kerajaan Pajajaran yang awal mulanya ada di dimensi fisik tanah Sunda, saat ini beralih ke dimensi gaib.
Saat malam purnama saat sebelum Prabu Siliwangi memindahkan Kerajaan Pajajaran ke dimensi gaib. Beliau jalan ke perbatasan dengan panglima macan putih serta sebagian punggawanya yang mempunyai kesaktian tingkat tinggi. Saat sebelum mengerahkan kekuatan batinnya, Panglima Macan putih merekomendasikan pada Prabu Siliwangi supaya menanam pohon jeruk di perbatasan itu. Maksudnya adalah untuk menyamarkan jejak kerajaan Pajajaran, bahwa ditempat itu dulunya yaitu kerajaan punya Prabu Siliwangi.
Saat malam purnama ke-2, Prabu Siliwangi serta punggawa macan putih balik menuju ke perbatasan. Ketika tersebut Prabu Siliwangi serta punggawa macan putih mengerahkan kesaktiannya untuk memindahkan kerajaan Pajajaran dari dimensi fisik ke dimensi gaib. Selesai memindahkan kerajaan, Prabu Siliwangi menuju rimba Sancang.
Hingga di rimba itu, Prabu Siliwangi telah ditunggu beberapa ribu Pasukan Macan Putih.
Ketika itu juga Prabu Siliwangi moksa serta pergi meninggalkan dimensi fisik untuk berbarengan dengan beberapa prajurit serta pengikut setianya dari kelompok macan putih.
Saat malam purnama di beberapa tempat yang pernah disinggahi (petilasan) Prabu Siliwangi, kerap diberitakan bahwa tampak sosok harimau/macan putih. Ada juga yang cuma merasakan nada auman. Mengingat banyak tempat yang pernah jadikan Prabu Siliwangi untuk bertapa, serta jumlah punggawa macan putih Prabu Siliwangi yang jumlahnya beberapa ribu. Bukanlah mustahil jika mustika peninggalan Prabu Siliwangi ada kian lebih satu mustika maupun pusaka.
Tingginya nilai ekonomis batu ini lantaran aspek kelangkaannya. Mustika ini jadi incaran serta buruan beberapa kolektor serta penghobi batu mulia, terlebih yang memiliki ukuran besar serta bulu yang gondrong. Mustika Macan ini dipercaya mempunyai kemampuan gaib atau tuah untuk kewibawaan, kekebalan, serta kesehatan.
Menurut spiritualis Mustika Macan ini mempunyai manfaat yang sama denga taring macan yakni untuk kewibawaan. Permata ini bisa dipakai juga sebagai gertak, kewibaan, kekebalan. Ada pula yang meyakini apabila ada orang yang mau punya niat jahat, kekuatanya bakal luntur sama dengan ciutnya nyali manusia lihat macan.
Segi lain Mustika Macan ini diakui mambu memberi keseimbangan fisik atau emosional yang tambah baik. Untuk kesehatan, mustika ini sifatnya dingin serta menyejukkan serta dipakai untuk menangani permasalahan hati, perut, usus besar, ginjal, limpa dan bisa pula untuk melindungi kandungan gula darah. Tersebut penyebab batu ini bermanfaat untuk menolong sakit kepala, pusing serta masalah keseimbangan.
Seluruhnya type batu yang warnanya gelap terlebih yang hitam hitam kelam terkait dengan unsur bumi. Berarti batu ini jadi fasilitas pengantar daya untuk dilanjutkan ke bumi. Ciri lain dari mustika bulu macan ini yaitu walau di dalam batu, tetapi fenomena bulu macan itu tampak seperti bergerak waktu digoyangkan. Hal tersebut yang bikin batu ini jadi sangatlah langka serta mahal.
baca juga: BATU MUSTIKA MANI GAJAH, SARANA PENGASIHAN ALAMI YANG TERSEMBUNYI
Legenda Mustika Macan
Prabu Siliwangi atau Pangeran Pemanah Rasa adalah pewaris trah kerajaan Gajah di tanah Pasundan. Pada saat muda Prabu Siliwangi adalah sosok yang suka sekali lakukan tirakat serta berkelana dari satu tempat ke tempat yang lain. Mula bersuanya Prabu Siliwangi dengan sosok gaib harimau/macan putih, yakni ketika beliau mencari air untuk minum. Sampai tibalah Prabu Siliwangi di Curug Sawer lokasi Majalengka.
Kehadiran Sang Prabu di Curugtersebut nyatanya memperoleh sambutan kurang baik dari sekumpulan macan putih gaib penguasa tempat itu.
Diantara himpunan macan putih yang menghadang Prabu Siliwangi, ada seekor macan putih terbesar ukuran badannya. Macan putih inilah sebagai pemimpin sekumpulan macan gaib itu. Pada Raja macan putih serta Prabu Siliwangi juga berlangsung pertempuran. Sampai nyaris satu hari lamanya, berbekal pengetahuan kanuragan yang dipunyainya pertarungan itu juga pada akhirnya dimenangkan Prabu Siliwangi.
Mulai sejak waktu itu, Raja Macan Putih serta Semua punggawa kerajaan Macan Putih menyebutkan diri juga sebagai hamba/abdi setia Prabu Siliwangi. Lokasi yang didiami macan putih itu juga jadi sisi dari lokasi kekuasaan kerajaan Gajah. Bergabungnya kerajaan macan putih, lalu kerajaan Gajah bertukar nama “Pakuan Pajajaran” yang bermakna menyatunya (kesejajaran) kerajaan macan putih dengan kerajaan Gajah.
Bahkan juga ketika kerajaan Gajah memperoleh serangan dari Kerajaan Mongol. Abdi Prabu Siliwangi yang datang dari kelompok macan putih gaib, bahu-membahu menolong kerajaan Gajah mengusir pasukan Mongol dari bumi kerajaan Gajah. Dari mulai waktu tersebut, Raja Macan Putih diangkat Prabu Siliwangi juga sebagai panglima perang yang datang dari dimensi kerajaan gaib.
Saat Prabu Siliwangi akan moksa (melenyapkan raga dari duniawi), atas pertolongan Panglima perangnya serta punggawa macan putih yang mempunyai pengetahuan kadigdayaan tingkat tinggi. Kerajaan Pajajaran yang awal mulanya ada di dimensi fisik tanah Sunda, saat ini beralih ke dimensi gaib.
Saat malam purnama saat sebelum Prabu Siliwangi memindahkan Kerajaan Pajajaran ke dimensi gaib. Beliau jalan ke perbatasan dengan panglima macan putih serta sebagian punggawanya yang mempunyai kesaktian tingkat tinggi. Saat sebelum mengerahkan kekuatan batinnya, Panglima Macan putih merekomendasikan pada Prabu Siliwangi supaya menanam pohon jeruk di perbatasan itu. Maksudnya adalah untuk menyamarkan jejak kerajaan Pajajaran, bahwa ditempat itu dulunya yaitu kerajaan punya Prabu Siliwangi.
Saat malam purnama ke-2, Prabu Siliwangi serta punggawa macan putih balik menuju ke perbatasan. Ketika tersebut Prabu Siliwangi serta punggawa macan putih mengerahkan kesaktiannya untuk memindahkan kerajaan Pajajaran dari dimensi fisik ke dimensi gaib. Selesai memindahkan kerajaan, Prabu Siliwangi menuju rimba Sancang.
Hingga di rimba itu, Prabu Siliwangi telah ditunggu beberapa ribu Pasukan Macan Putih.
Ketika itu juga Prabu Siliwangi moksa serta pergi meninggalkan dimensi fisik untuk berbarengan dengan beberapa prajurit serta pengikut setianya dari kelompok macan putih.
Saat malam purnama di beberapa tempat yang pernah disinggahi (petilasan) Prabu Siliwangi, kerap diberitakan bahwa tampak sosok harimau/macan putih. Ada juga yang cuma merasakan nada auman. Mengingat banyak tempat yang pernah jadikan Prabu Siliwangi untuk bertapa, serta jumlah punggawa macan putih Prabu Siliwangi yang jumlahnya beberapa ribu. Bukanlah mustahil jika mustika peninggalan Prabu Siliwangi ada kian lebih satu mustika maupun pusaka.